Singkat cerita setelah berhenti dari pekerjaan yang cukup membosankan,
akhirnya saya kembali ke kampung halaman, tinggal di rumah orang tua
lagi dan mencoba untuk bertani.
Sebenarnya dulu sebelum ke kota, saya juga bertani. Tapi waktu itu hanya membantu orang tua saja sih! Namun berbeda dengan kali ini, sebab saya harus memulai lagi dan bukan untuk membantu tapi untuk bertani sendiri, dari menanam sampai memanennya.
Cukup sulit sih, karena selama kurang lebih 6 tahun, saya telah meninggalkan dunia pertanian. Terlebih waktu 6 tahun itu saya gunakan untuk kuliah 1 tahun, kemudian yang 5 tahun saya gunakan untuk bekerja yang sama sekali tidak ada hubungannya dengan bertani.
Mau tau pekerjaan saya sebelumnya apa? Teknisi komputer! Tidak ada hubungannya bukan? Tapi terpaksa harus banting setir demi memenuhi kebutuhan dompet he he..
Sangat sulit memang yang saya rasakan, apa lagi saya harus menanam sayuran, yang belum pernah saya lakukan sebelumnya. Itu karena ketika sebelum saya ke Kota dulu, kebun-kebun di kampungku adalah kebun kakao atau coklat. Namun seiring waktu, buah dan pohon kakao rusak akibat serangan hama, jadi petani harus beralih ke tanaman lain.
Untuk itulah kegiatan bertanam sebagian dirubah menjadi sayur-sayuran, yang salah satunya adalah kangkung darat alias kangkung cabut. Dan kangkung darat inilah sayuran pertama yang akan saya budidaya sendiri.
Awalnya saya kesulitan, karena tidak pernah melihat cara-cara menanam kangkung cabut ini. Makanya saya sedikit kebingungan untuk membudidayakannya. Tapi dengan modal nekat, akhirnya cangkulan demi cangkulan pun saya hujamkan ke tanah. Kemudian setelah cangkulan selesai, terbentuklah gulutan-gulutan yang siap ditanami benih kangkung.
Nah, benih kangkung pun saya sebar dengan arahan adik saya yang masih SD, yang katanya caranya "seperti ini" (seperti yang dilakukan kakak saya). Akhirnya saya mengikuti saran adik kecilku itu.
Kemudian setelah penyebaran benih selesai, saya biarkan begitu saja tanpa saya apa-apakan lagi. Akhirnya apa? Saat benih mulai keluar akar dan menjadi kecambah, akar-akar tersebut langsung mengering akibat terpanggang panasnya matahari.
Ini adalah pelajaran pertama, bahwa setelah benih disebar di garis-garis yang telah dibuat, maka benih tersebut harus ditimbun menggunakan tanah dan disirami saat tanah mengering. Intinya jangan dibiarkan tanah itu sampai kering dan usahakan agar saat tetap lembab.
Oke, saya masih semangat, apa lagi melihat benih kangkung itu mulai tumbuh dan mengeluarkan daun-daun pertamanya. Wah,, beberapa hari kemudian kangkung cabut tanamanku mulai tampak subur, dan berbaris dengan rapi. Setelah itu ada saudara datang ke rumah dan mengatakan bahwa ini harus dipupuk agar gemuk dan tidak menjadi kecil-kecil pohonnya.
Pesan itu tidak saya hiraukan, karena saya anggap bahwa tanah ini masih subur sekali. Namun yang terjadi apa? Yang dikatakannya adalah benar dan beberapa hari setelah itu kangkungku menjadi kurus-kurus. Akhirnya segera saya pupuk menggunakan pupuk urea yang disarankan. Tapi ternyata semua telah terlambat. Kangkung-kangkung itu tetap saja kurus-kurus seperti lidi. Haduuh..
Pelajaran ke dua, bahwa setelah kangkung cabut mulai keluar tunas daun keduanya, atau berumur kisaran 10 hari maka kangkung harus dipupuk menggunakan pupuk urea. Itu agar kangkung tersebut menjadi subur dan gemuk, supaya hasilnya lumayan.
Namun walaupun sudah terlihat gagal, itu masih tidak masalah bagiku. Yang penting masih bisa panen. Dan benar, akhirnya waktu panen pun tiba. Tapi ya itu tadi, yang seharusnya hasilnya dua kali lipat, ini harus bersyukur dengan hasil ala kadarnya. Ya.. itung-itung lumayanlah, sebagai seorang pemula yang belum tau apa-apa tentang menanam sayur.
O iya, pelajaran ke tiga yang saya dapat, ternyata jarak tanam yang saya terapkan cukup rapat. Sehingga jangan heran jika kangkung-kangkung menjadi kurus, karena salah satunya akibat saling berhimpitan.
Nah, itulah tadi pengalaman berharga dari saya, tentunya ini bisa dijadikan pelajaran untuk lebih baik ke depannya. Apakah Anda punya pengalaman menanam kangkung cabut seperti ini? silahkan bagikan melalui komentar jika ada. Terima kasih..
0 Response to "Pengalaman Pertama Menanam Kangkung Darat (kangkung cabut)"
Post a Comment
Gunakan kotak komentar untuk bertanya, menambahkan, memberi saran serta berdiskusi. Namun demikian, saya meminta kepada Anda agar jangan sampai menyinggung sesuatu yang berbau SARA. (Suku, Agama, Ras dan Antar Golongan)