Alhamdulillah, akhirnya pulang ke kampung halaman kembali. Sepertinya pulang kampung ini akan memakan waktu yang sangat lama, mengingat tujuannya adalah untuk menyehatkan badan terlebih dahulu.
Maklum, sebelumnya saya sakit dan tidak bisa bekerja di kota lagi. Makanya opsi terbaik adalah kembali ke tempat asal, yaitu di desa Torono, kecamatan sausu, kabupaten parigi Moutong, Sulteng..
Nah, karena sudah di desa lagi, makanya saya mulai mencari sumber penghasilan baru dengan bertani. Dan menanam buah naga adalah pilihan yang menurut saya nomor satu yang bisa saya kerjakan.
Mulai bulan agustus 2017 ini, saya mulai menanam tiang buah naga sebanyak 96 batang. Tiang tersebut adalah kayu jawa (orang sulwawesi menyebutnya) yang saya beli dari orang di kampung ini juga, dengan harga 4000 rupiah per batang.
Setelah menanam tiangnya selesai, maka saya menanam pohon buah naganya yang kebetulan semuanya tidak ada yang saya beli. Ada-ada saja asalnya. Ada yang dari kakek, ada yang dari surau depan rumah, ada juga yang diberi teman bapak saya.. Allhamdulillah..
Puji Syukur, akhirnya penanaman buah naga ini pun rampung juga meskipun dengan waktu yang cukup lama. Mungkin dari menanam tiang sampai selesai butuh waktu sekitar 2 bulanan...
Itu adalah waktu yang cukup lama sih, sebab normalnya hanya butuh waktu hitungan minggu untuk menyelesaikan penanaman buah naga sebanyak kurang lebih 100 tiang.
Padahal saya dibantu juga dengan kakek, adik-adik saya, dan mama saya. Tapi karena proses penanamannya dicicil-cicil, dan mereka juga tidak bisa membantu saya dari awal sampai selesai, ya makanya waktunya sampai selama itu..
Saya memilih buah naga untuk dibudidayakan, karena harga jualnya yang masih lumayan untuk sekarang ini. 18 ribu per kilo untuk di daerah saya. Itu adalah angka yang sangat lumayan menurut saya, sebab buah naga adalah buah yang sangat berbobot. Jadi dengan 100 tiang, kalau dirawat dengan baik Insya Allah hasilnya lumayan juga..
Selain masalah harga, buah naga adalah tanaman yang mudah perawatannya. Cukup tanam sekali, panennya berkali-kali dan tidak menanam lagi seperti jagung dan sayur-sayuran.
Untuk merawatnya, kita tidak perlu melakukan hal-hal yang sangat ribet seperti merawat sayuran. Sebab buah naga tidak terlalu banyak hama yang menyerang jika dibandingkan dengan jagung dan sayuran.
Sekarang tinggal dirawat dan menunggu hasilnya. Mudah-mudahan cepat panen supaya bisa cepat menghasilkan uang hehehe..
Sobat petani, saya mohon doanya ya, supaya buah bersisik ini bisa memberi berkah untuk keluarga saya... Aamin.. :)
semoga usaha anda berhasil
ReplyDeleteaamin, makasih gan.. :)
Delete